Raja Eswatini Mswati III kembali berkunjung ke Indonesia bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, kunjungan Mswati III sebenarnya untuk berlibur ke Indonesia.
Kunjungan Raja Mswati III juga digunakan untuk bertemu Jokowi membahas kerja sama di bidang ekonomi.
“Raja Eswatini mengatakan, dari perusahaan wellness yang berada di Eswatini ini rencananya akan mengimpor kosmetik-kosmetik produk Indonesia,” kata Retno, pada Rabu, 24 Agustus 2022.
Mengutip Britannica, Eswatini negara yang sebelumnya dikenal sebagai Kerajaan Swaziland.
Negara yang berada di selatan Afrika ini membentang 175 kilometer dari utara ke selatan dan sekitar 130 kilometer dari barat ke timur di perbatasannya.
Negara Eswatini merupakan negara yang tersusun lebih dari 70 klan di dalamnya.
Ketua klan membentuk hierarki tradisional.
Itu penggabungan dari dua klan besar, yaitu ngwenyama dan ndlovukazi.
Administrasi dan budaya dari Eswatini diatur secara tradisional dengan hukum adat dari suku-suku yang ada di dalam negara ini.
Walaupun mayoritas rakyat Eswatini beragama Kristen, Katolik maupun Protestan.
Tapi, banyak masyarakat yang juga menganut kepercayaan dan praktik tradisional yang telah ada sebelum agama itu masuk.
Aspek geologis membuat beragam bentang alam Eswatini terbagi menjadi empat wilayah secara fisiografi yang memanjang dari utara ke selatan secara paralel, yaitu Highveld, Middleveld, Lowveld, dan lereng Lubombo.
1.
Highveld Highveld dataran kompleks yang terdiri atas granit, kuarsit, batu pasir, dan gunung berapi yang telah terkikis menjadi tanah pegunungan terjal.
Dataran ini mencakup lebih dari 30 persen dari keseluruhan Eswatini.
Dataran tertinggi puncak Bulembu dan Ngewnya di 1.862 meter.
Highveld tanah gersang yang tak bisa dihuni, karena tanahnya asam dan lapuk.
2.
Middleveld Middleveld dataran yang berukuran sekitar seperempat dari negara Eswatini yang memiliki ketinggian rata-rata antara 610 meter hingga 760 meter.
Wilayah ini dataran tinggi yang tersusun dari lembah yang luas dan berair, karena pelapukan dari batuan granit dan kuarsit.
3.
Lowveld Lowveld meliputi hampir 40 persen dari negara Eswatini dataran rendah yang bergelombang dan terpencil di antaran bukit dan deretan pegunungan.
Lowveld tanah yang paling subur dataran sabana khas Afrika.
4.
Lereng Lubombo Lereng Lubombo mencakup sekitar 5 persen Eswatini.
Lereng ini dibagi tiga sungai yang melintasi Eswatini dari barat ke timur, yaitu Umbuluzi, Usutu, dan Ingwavuma.
Tanah di daerah ini sangat bervariasi, dari pasir dangkal hingga lempung yang dalam.
Secara tradisional masyarakat Eswatini tinggal di wisma keluarga yang tersebar di seluruh daerah.
Satu-satunya permukiman yang lebih besar wisma bangsawan milik kepala suku.
Penduduk perdesaan hidup dalam sistem kepemilikan tanah komunal yang dikelola kepala adat.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.