Berbagai Macam Metode Diet Fasting Yang Perlu Kamu Ketahui

Terdapat banyak program diet yang bisa kamu pilih untuk dijalankan pada diri sendiri. Sebut saja diet Intermittent Fasting (diet puasa). Untukmu yang baru pertama kali menjalankan program diet ini. Maka sebelum menjalan program diet ini, kamu terlebih dahulu konsultasi kedokter agar kamu bisa mempersiapkan diri dengan maksimal.Program diet ni bisa dilankan oleh untuk pemula Siapa pun bisa melakukan pola makan IF. Bagi seorang pemula, bisa memilih salah satu dari beberapa metode IF seperti berikut :

Berbagai Macam Metode Diet Fasting Yang Perlu Kamu Ketahui

  1. Metode 16/8. Metode ini disebut pula protokol Leangains. Cara ini menganjurkan untuk menentukan waktu makan hanya 8 jam. Setelah itu, lakukan puasa selama 16 jam. Metode ini cukup mudah dilakukan, yakni dengan tidak mengonsumsi apapun setelah makan malam dan melewatkan jam sarapan. Selama melakukan periode puasa, seseorang diperbolehkan untuk mengonsumsi air mineral, kopi, dan minuman rendah kalori lainnya yang dapat mengurangi rasa lapar.
  2. Metode makan-berhenti-makan: Cara ini mungkin agak berat karena melibatkan puasa 24 jam, satu atau dua kali seminggu. Seseorang bisa makan malam hari ini, setelah itu berpuasa 24 jam sampai bertemu makan malam keesokan harinya.
  3. Metode 5:2. Dalam metode ini, seseorang mengukur makanan yang dikonsumsi hanya memiliki 500-600 kalori selama dua hari dalam sepekan. Tidak perlu dua hari berurutan saat menerapkannya. Namun 5 hari sisanya, dia bisa makan secara normal.

Pola makan Intermittent Fasting ini sangat menarik dilakukan. Namun, di saat masuk waktu makan, diusahakan lebih banyak mengonsumsi makanan sehat. Hindari pula “balas dendam” dengan makan secara berlebihan.

  1. Warrior Diet. Metode diet ini dilakukan dengan cara berpuasa atau membatasi konsumsi makanan sepanjang hari kecuali pada malam hari. Pada siang hari, seseorang disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayuran, sedangkan pada malam hari dapat mengonsumsi makan besar selama 4 jam.

Jika memiliki penyakit tertentu, apalagi kronis, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter. Ini untuk mencegah kemungkinan terjadinya kekambuhan atau keparahan apabila dilakukan tanpa kontrol.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *